Kamis, 21 Mei 2015

Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi




PERTUMBUHAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI

DALAM PERSPEKTIF EKONOMI KONVENSIONAL
DENGAN EKONOMI ISLAM 
 
 




A.        PENDAHULUAN
          Berdasarkan dari segi taraf hidup masyarakat, negara di dunia dibedakan menjadi dua, yaitu Negara Maju dan Negara berkembang. Corak dan pola di kedua golongan negara tersebut tentu berbeda dan memerlukan pendekatan yang berbeda dalam menganalisa persoalan yang dihadapi dan kebijakan yang diperlukan untuk mengatasinya. Sebagian besar negara berkembang, termasuk Indonesia, walaupun telah hampir enam dekade, isu-isu mengenai pembangunannya tidak banyak mengalami perubahan. Ada dua hal yang sering menjadi tolok ukur terhadap keberhasilan suatu negara, yakni pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi. 
            Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional.
            Simon Kuznet mendefinisikan pertumbuhan ekonomi negara ialah sebagai kemampuan negara itu untuk menyediakan barang-barang ekonomi yang terus meningkat bagi penduduknya. Pertumbuhan kemampuan ini didasarkan pada kemajuan teknologi dan kelembagaan serta penyesuaian ideologi yang dibutuhkannya. Perekonomian dikatakan mengalami pertumbuhan apabila jumlah balas jasa riil terhadap penggunaan faktor-faktor produksi pada tahun tertentu lebih besar dari tahun sebelumnya.
            Sementara itu pembangunan ekonomi diartikan sebagai serangkaian usaha dalam suatu perekonomian untuk mengembangkan kegiatan ekonominya sehingga infrastruktur lebih banyak tersedia, perusahaan semakin banyak dan semakin berkembang, taraf pendidikan semakin tinggi dan tekhnologi semakin meningkat. Implikasi dari perkembangan ini ialah diharapkan kesempatan kerja bertambah, tingkat pendapatan meningkat, dan kemakmuran masyarakat menjadi semakin tinggi.  
            Ilmu Ekonomi pembangunan saat ini mengalami krisis dan re-evaluasi. Banyak ekonom dan perencana pembangunan yang skeptis tentang pendekatan utuh ilmu ekonomi pembangunan kontemporer. Menurut Kursyid Ahmad, sebagian mereka berpendapat bahwa teori yang didapat dari pengalaman pembangunan barat kemudian diterapkan di negara-negara berkembang, jelas tidak sesuai dan merusak masa depan pembangunan itu sendiri. Dari paparan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa ilmu ekonomi pembangunan barat sama sekali tidak relevan dan tidak memenuhi syarat untuk diterapkan di negara-negara Islam. Karena itu prinsip-prinsip teori ini harus ditinjau kembali, dan harus dilakukan untuk mengobati penyakit-penyakit yang sudah ditularkan kepada negara-negara Islam.
            Pada akhirnya, kita memerlukan suatu konsep pembangunan ekonomi yang tidak hanya mampu merealisasikan sasaran-sasaran yang ingin dicapai dalam suatu pembangunan ekonomi secara tepat, teruji dan bisa diterapkan oleh semua negara-negara di belahan bumi ini, tetapi juga yang terpenting adalah kemampuan konsep tersebut meminimalisasir atau bahkan menghilangkan segala negative effect pembangunan yang dilakukan. Konsep tersebut juga harus mampu memperhatikan sisi kemanusiaan tanpa melupakan aspek moral.




PEMBAHASAN

A. Perbedaan Pertumbuhan Ekonomi dengan Pembangunan Ekonomi
            Seperti yang telah dijelaskan di Bab Pendahuluan, pertumbuhan Ekonomi dengan Pembangunan Ekonomi memiliki perbedaan. Secara tradisional pertumbuhan memiliki peningkatan terus-menerus pada Gross Domestic Product atau Produk Domestik Bruto suatu negara. Untuk daerah, makna pertumbuhan yang tradisional difokuskan pada peningkatan Produk Domestik Regional Bruto suatu provinsi, kabupaten atau kota.
            Menurut beberapa ahli definisi pertumbuhan ekonomi adalah sebagai berikut :
1.      Menurut pandangan para ekonom klasik dan para ekonom neoklasik
         Pada dasarnya ada empat faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi yaitu, a) jumlah penduduk, b) Jumlah stok barang modal, c) Luas tanah dan kekayaan alam, d) Tingkat teknologi yang digunakan.
      Suatu perekonomian dikatakan mengalami pertumbuhan atau berkembang apabila tingkat kegiatan ekonominya lebih tinggi daripada apa yang dicapai pada masa sebelumnya. (Mudrajad    Kuncoro, “Otonomi dan Pembangunan Daerah : Reformasi, Perencanaan, Strategi, dan  Peluang “, Penerbit Erlangga, Jakarta, 2004.)
2.        Prof. Simon Kuznet, mendefinisikan pertumbuhan ekonomi sebagai kenaikan jangka panjang dalam kemampuan suatu negara untuk menyediakan semakin banyak jenis barang-barang ekonomi kepada penduduknya, kemampuan ini tumbuh sesuai dengan kemajuan teknologinya dan penyesuaian kelembagaan dan ideologis yang diperlukan. (M.L Jinghan, Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan, edisi 3, Rajawali Press, Jakarta)
3.        M.P. Todaro mendefinisikan pertumbuhan ekonomi sebagai suatu proses yang mantap dimana kapasitas produksi dari suatu perekonomian meningkat sepanjang waktu untuk menghasilkan tingkat pendapatan nasional yang semakin besar. (M.P. Todaro, Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga, edisi 4, Penerbit Erlangga, Jakarta)
4.  Sadono Sukirno berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan perubahan tingkat kegiatan ekonomi yang berlaku dari tahun ke tahun. Sehingga untuk mengetahuinya dilakukan perbandingan pendapatan nasional dari tahun ke tahun. (Sadono Sukirno, Ekonomi Pembangunan, Penerbit FEUI, 1985)
           
            Terdapat tiga komponen pokok dalam definisi Pertumbuhan Ekonomi, yaitu :
1.  Kenaikan output secara berkesinambungan adalah manifestasi dari pertumbuhan ekonomi sedangkan kemampuan menyediakan berbagai jenis barang merupakan tanda kematangan ekonomi (economic maturity) pada negara bersangkutan
2.   Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkesinambungan dimana pemerintah berperan dalam investasi bidang pendidikan.
3.  Mewujudkan potensi pertumbuhan yang terkandung dalam kemajuan teknologi dilakukan penyesuaian kelembagaan, sikap dan ideologi. Sehingga secara sosial dan ekonomi terjadi pertumbuhan yang sering.
           
     Menurut Todarro, pembangunan ekonomi diartikan sebagai suatu proses multidimensional. Pembangunan ekonomi melibatkan perubahan-perubahan besar dalam struktur sosial, sikap-sikap mental yang sudah terbiasa, dan lembaga-lembaga nasional. Termasuk juga percepatan pertumbuhan ekonomi serta pengurangan dan pemberantasan kemiskinan absolut.
       Pertumbuhan dan pembangunan ekonomi merupakan dua hal yang sangat erat kaitannya dan saling mempengaruhi. Pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi, sebaliknya pertumbuhan ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi.
         Menurut Simon Kuznets, berdasarkan pengamatannya di negara-negara maju, ia menyimpulkan bahwa setiap proses pembangunan ekonomi terdapat tiga tanda, yaitu :
1.      Produksi terus-menerus mengalami peningkatan
2.      Teknologi yang terus berkembang
3.      Agar perkembangan ekonomi itu menjadi unsur yang tidak lepas dari pertumbuhan teknologi, dibutuhkan penyesuaian kelembagaan ideologi dan sikap hidup
           
    Prof.Dr.Sumitro Djojohadikusumo menyatakan pembangunan ekonomi adalah usaha memperbesar pendapatan per kapita dan menaikkan produktivitas per kapita dengan cara menambah modal dan keahlian. Pembangunan ekonomi mengandung arti perubahan struktural, sebab, bermaksud untuk memperluas dasar ekonomi dan lapangan kehidupan.
   Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan dalam pendapatan total dan pendapatan per kapita dengan menghitung adanya pertambahan penduduk disertai adanya perubahan fundamental dalam struktur ekonomi.
     Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa pembangunan ekonomi lebih bersifat kualitatif, bukan hanya pertambahan produksi, tetapi juga terdapat perubahan dalam struktur produksi dan alokasi input pada berbagai sektor perekonomian, seperti dalam lembaga, pengetahuan dan teknik.
            Dari pengertian tersebut, terkandung empat unsur penting pembangunan ekonomi :
1.      Pembangunan ekonomi mengandung suatu proses perubahan yang terus-menerus
2.      Pembangunan ekonomi mengakibatkan perubahan sosial
3.      Pembangunan ekonomi berupaya meningkatkan GNP per kapita
4.      Pembangunan ekonomi berlangsung dalam jangka waktu yang panjang.
           
            Sementara itu pertumbuhan ekonmi lebih bersifat kuantitatif, yaitu adanya kenaikan dalam standar pendapatan dan tingkat output produksi yang dihasilkan.

B. Faktor-faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi
            Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi terbagi menjadi dua, yaitu faktor ekonomi dan faktor nonekonomi.
a)      Faktor Ekonomi
            Faktor ekonomi mencakup sumber-sumber ekonomi dalam arti luas.
1)      Sumber Daya Alam
            Sebagian besar negara berkembang bertumpu kepada sumber daya alam dalam melaksanakan proses pembangunannya. Namun demikian, sumber daya alam saja tidak menjamin keberhasilan proses pembanguan ekonomi, apabila tidak didukung oleh kemampuan sumber daya manusianya dalam mengelola sumber daya alam yang tersedia. Sumber daya alam yang dimaksud dinataranya kesuburan tanah, kekayaan mineral, tambang, kekayaan hasil hutan dan kekayaan laut.
2)      Sumber Daya Manusia
            SDM sangat menentukan keberhasilan pembangunan. cepat lambatnya proses pembangunan tergantung kepada sejauh mana sumber daya manusianya selaku subjek pembangunan memiliki kompetensi yang memadai untuk melaksanakan proses pembangunan. Jumlah penduduk yang besar merupakan pasar potensial untuk memasarkan hasil-hasil produksi dan kualitas penduduk tinggi memungkinkan tingginya produktivitas.
3)      Sumber Daya Modal
            Dengan memiliki modal, sumber-sumber ekonomi yang potensial dapat diubah menjadi sumber daya ekonomi riil. Pembentukan modal dan investasi ditujukkan untuk menggali dan mengolah kekayaan. Sumber daya modal yang berupa barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi, karena selain memperlancar proses pembangunan tetapi juga dapat meningkatkan produktivitas.
4)      Faktor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
            Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat mendorong adanya percepatan proses pembangunan, pergantian pola kerja yang semula menggunakan tangan manusia digantikan oleh mesin-mesin canggih berdampak kepada aspek efisiensi, kualitas dan kuantitas serangkaian aktivitas pembangunan ekonomi yang dilakukan dan pada akhirnya berakibat pada percepatan laju    pertumbuhan perekonomian.
5)      Faktor Budaya
            Faktor budaya memberikan dampak tersendiri terhadap pembangunan ekonomi yang dilakukan, faktor ini dapat berfungsi sebagai pembangkit atau pendorong proses pembangunan tetapi dapat juga menjadi penghambat pembangunan. Budaya yang dapat mendorong pembangunan diantaranya sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur, ulet dan sebagainya. Adapun budaya yang dapat menghambat proses pembangunan diantaranya sikap anarkis, egois, boros, KKN, dan sebagainya.
      b)   Faktor Nonekonomi
            Faktor-faktor nonekonomi antara lain lembaga-lembaga sosial, keadaan politik dan institusional. Ketidakstabilan poltik akan menghambat kemajuan ekonomi. Struktur politik dan administrasi yang lemah juga merupakan faktor penghambat pembangunan ekonomi. Sebaliknya, administrasi yang kuat, efisien dan tidak korup   merupakan faktor yang penting bagi pembangunan ekonomi.

C. Pertumbuhan dan Pembangunan dalam Perspektif Syariah
            Dalam ekonomi sekuler, pembangunan ekonomi mengacu pada suatu proses dimana rakyat suatu negara atau daerah memanfaatkan sumber daya yang tersedia untuk menghasilkan kenaikan produksi barang dan jasa perkapita secara terus menerus. Menurut W.A. Lewis Pertumbuhan terjadi jika output meningkat perjam kerjanya. Jadi pembangunan ekonomi dinyatakan sebagai kenaikan pendapatan perkapita bangsa dalam suatu masa tertentu. Pertumbuhan ekonomi mengukur kapasitas ekonomi dalam menaikkan suplai barang dan jasa tanpa perubahan biaya keuangan dan biaya sebenarnya. Olehnya itu ekonomi sekuler menentukan kemajuan ekonomi dengan tiga ukuran, yaitu :
Pertama, Pendapatan per kapitanya harus agak tinggi
Kedua, Pendapatan perkapitanya senantiasa naik
Ketiga, Kecenderungan kenaikan pendapatan perkapita harus terus menerus dan mandiri.
            Konsep Islam tentang pembangunan ekonomi lebih luas dari konsep ekonomi sekuler dengan cakupan dimensi yang multidimensional meliputi aspek material dan spiritual yang dikenal dengan “Tazkiyah Nafs” (penyucian jiwa) sebagaimana firman Allah SWT QS. Asy-Syams, 91: 7-10. “Demi jiwa beserta penyempurnaannya(7). Maka Dia (Allah) mengilhamkan kepadanya kedurhakaan dan ketakwaannya(8). Sesungguhnya berbahagialah orang yang mensucikan dirinya(9). Sungguh merugi orang yang mengotorinya(10).”
            Kemudian pola ideal keyakinan Islam berupa motivasi yang mendorong seseorang untuk bekerja dan mempengaruhi pola-pola aktual perilaku Islam, dalam memanfaatkan sumber-sumber daya daya dari Allah secara efisien (QS. Al-Jumu’ah, 62:10). Rasulullah bersabda, “Bahwa tidak ada yang lebih baik dari pada makanan yang dihasilkan oleh tangan sendiri.” (HR. Bukhari)
           
D. Syarat Pertumbuhan dan Islam sebagai Faktor Pembangunan
            Prasyarat pertumbuhan ekonomi yang paling penting dalam pembangunan ekonomi adalah, pertama sumber daya alam dan kedua perilaku manusia. Menurut Prof. Lewis, pertumbuhan output perkapita disatu pihak tergantung pada sumber daya alam yang tersedia dan pihak lain pada perilaku manusia. Hal ini dapat dilihat pada negara-negara dengan sumber daya alam yang sama menunjukkan kemampuan perkembangan yang tidak sama, hal ini merupakan tantangan yang dapat diterima atau ditolak oleh pemikiran manusia. Seperti negara Australia, swiss, Belanda, Liberia, Argentina. Sebagai negara mereka memiliki lahan 1 ha berbanding 0,1 ha per kapita menjadi negara yang cukup maju baik pertanian maupun industrinya. Sebaliknya, Negara-negara Timur Tengah mempunyai sumber minyak yang menakjubkan, tetapi masih merupakan tergolong negara yang belum maju. Kemudian di Indonesia, sebagai negara kepulauan terbesar, sumber daya alam yang melimpah, dan sebagai negara agraris, sejatinya Indonesia dapat menjadi negara maju. Namun, hingga saat ini Indonesia masih tetap menjadi negara berkembang dengan problem-problem nya yang hingga saat ini masih sulit diatasi. Dari analisis ini telah terbukti bahwa perilaku manusia merupakan pencerminan keinginan untuk pertumbuhan, memainkan peranan yang sangat penting dalam menentukan pembangunan ekonomi.
            Pembentukan perilaku manusia merupakan suatu tantangan yang berat termasuk dinegara-negara berkembang. Permasalahan ekonomi, sosial dan politik juga tidak bisa dipisahkan dari masalah pembentukan karakter manusia. Sekarang ini negara-negara Islam dalam posisi yang lebih baik untuk melakukan usaha pembangunan ekonomi yang lebih besar. Hal ini disebabkan karena dua hal :
1)      Banyaknya sumber daya alam yang telah ditemukan yang sebelumnya belum termanfaatkan
2)      Nilai-nilai Islam dapat digunakan untuk menyesuaikan sosio-ekonomi dan sosio-politik dalam membentuk perilaku manusia. 
            Olehnya dalam Islam itu ada beberapa hal yang perlu dilakukan dalam menyiapkan perilaku manusia sebagai agen pembangunan. Pertama membentuk karakter manusia yang seimbang, seimbang antara materi dan spiritual, pribadi dengan sosial, jasmani dan rohani, intelektual dan emosional. Kedua, membentuk pribadi yang memiliki produktivitas dengan keseimbangan antara prestasi dan reward. Ketiga, pemanfaatan sumber daya secara optimal dengan tetap menjaga keseimbangan dan kelestarian sumber daya alam. Sebagaimana firman Allah SWT Q.S. Hud 11: 61. “...Dia Telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya...”
            Dalam rangka menunjang kesuksesan misi manusia tersebut, Allah memberikan petunjuk kepada manusia lewat utusan-utusan-Nya dari waktu ke waktu samapi dengan utusan yang terakhir Rasulullah Muhammad SAW , dengan membawa agama Islam yang sempurna. Predikat sempurna bagi agama Islam bukan merupakan klaim dari pemeluk agama itu sendiri melainkan dengan terang dan gamblang diproklamirkan oleh Tuhan sendiri melalui wahyu yang terakhir yaitu Q.S. Al-Maidah 5:3. “...pada hari ini Telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan Telah Ku-Cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu...”
            Selain itu upaya-upaya yang perlu dilakukan untuk mendorong pertumbuhan dan pengembangan pembangunan ekonomi antara lain:
1.      Pembangunan sumber daya insani merupakan tujuan pertama dari kebijakan pembangunan. Dengan demikian, harus diupayakan membangkitkan sikap dan apresiasi yang benar, pengembangan watak dan kepribadian, pendidikan dan latihan yang menghasilkan keterampilan, pengembangann ilmu dan riset serta peningkatan  partisipasi.
2.      Perluasan produksi yang bermanfaat. Tujuan utamanya adalah meningkatkan jumlah produksi nasional di satu sisi dan tercapainya pola produksi yang tepat. Produksi yang dimaksud bukan hanya sesuatu yang dapat dibeli orang kaya saja, namun juga bermanfaat bagi kepentingan ummat manusia secara keseluruhan. Produksi barang-barang yang dilarang oleh Islam tidak akan diperkenankan, sedangkan yang bermanfaat untuk ummat akan ditingkatkan. Dalam kebijakan demikian, pola investasi dan produksi disesuaikan dengan prioritas Islam dan kebutuhan ummat. Dalam hal ini ada tiga hal yang diprioritaskan Pertama, Produksi dan tersedianya bahan makanan dan kebutuhan pokok dalam jumlah yang melimpah, termasuk bahan-bahan konstruksi untuk perumahan, jalan dan kebutuhan dasar lainnya dengan harga yang cukup murah. Kedua, Perlunya pertahanan dunia Islam di negara-negara Islam, maka dibutuhkan peralatan persenjataan yang memadai. Ketiga, Swasembada di bidang produksi kebutuhan primer.
3.      Perbaikan kualitas hidup dengan memberikan prioritas pada tiga hal :
·          terciptanya lapangan kerja dengan segala penataan struktural, teknologi, investasi, dan pendidikan.
·          sistem keamanan nasional yang luas dan efektif yang menjamin kebutuhan dasar masyarakat. Dalam hal ini zakat harus dijadikan sebagi instrumen utama.
·          Pembagian kekayaan dan pendapatan dan merata. Harus ada kebijakan pendapatan yang mampu mengontrol tingkat pendapatan yang terendah (UMR), mengurangi konsentrasi ketimpangan dalam masyarakat. Salah satu indikator tampilan pembangunan adalah berkurangnya tingkat perbedaan pendapatan masyarakat. Karena itu sistem perpajakan harus diatur sebaik-baiknya.
4.      Pembangunan yang berimbang, yakni harmonisasi antar daerah yang berbeda dalam satu negara dan antar sektor ekonomi. Desentralisasi ekonomi dan pembangunan semesta yang tepat, bukan saja merupakan tuntutan keadilan tetapi juga diperlukan untuk kemajuan yang maksimum. Salah satu tujuan pembangunan adalah melalui desentralisasi, maka pemerintah daerah perlu diberikan keleluasaan untuk mengembangkan daerahnya sendiri dengan meningkatkan peran serta masyarakat. Dengan terus melakukan check and balances serta bimbingan dan pengawasan yang kuat, akan membentuk daerah itu menjadi agen pembangunan yang serba guna. Tujuan perencanaan pembangunan yang komprehensif akan sulit dicapai bilamana kita tidak mampu mengembangkan desentralisasi kekuasaan dan pengawasan yang lebih efisien serta mengurangi birokratisasi masyarakat. Dalam konteks ini, maka perusahaan-perusahaan swasta kecil dan menengah harus digalakkan dan dikembangkan. Para penguasa daerah harus menciptakan iklim lingkungan yang tepat dan kondusif yang memungkinkan tumbuh dan berkembangnya perusahaan-perusahaan tersebut. Perusahaan juga harus didorong agar dapat meningkatkan investasi yang lebih besar lagi. Mereka juga diarahkan agar menjadi organisasi bisnis yang maju. Mereka itulah yang menjadi instrumen pembangunan ekonomi yang sarat nilai serta membagi rata tingkat pendapatan kepada seluruh masayarakat.
5.      Teknologi baru, yaitu berkembangnya teknologi tepat guna yang sesuai dengan kondisi, kebutuhan, aspirasi negara-negara, khususnya negara-negara muslim. Proses pembangunan yang mandiri hanya dapat terwujud jika negara tersebut sudah bebas dari ”bantuan” asing serta mampu menguasai teknologi yang berkembang dalam lingkungan sosial dan alam yang bebeda, teknologi itu selanjutnya akan diadaptasikan dengan kreatifitas sendiri. Karena itu, perlu ada riset yang intensif dan luas.
6.      Berkurangnya ketergantungan pada dunia luar dan dengan semakin menyatunya kerjasama yang solid sesama negara-negara Muslim. Adalah tugas ummat sebagai khalifah, bahwa ketergantungan pada dunia non-Islam dalam semua segi harus diubah menjadi kemandirian ekonomi. Harga diri negara-negara muslim harus dibangun kembali dan pembangunan kekuatan serta kekuasaan harus diwujudkan secara bertahap. Ketahanan dan kemerdekaan dunia Islam serta kedamaian dan kesejahteraan ummat manusia merupakan tujuan utama yang harus mewarnai dalam perencanaan pembangunan. Karena itu perlu ada perubahan mendasar dalam isi dan pola perencanaan pembangunan kita.
PENUTUP

            Laju pertumbuhan dan perkembangan Ekonomi ditentukan oleh faktor ekonomi dan non-ekonomi. Faktor ekonomi meliputi, 1) Sumber Daya Alam, 2) Sumber Daya Manusia, 3) Sumber Daya Modal, 4) IPTEK, dan 5) Faktor Budaya. Sementara itu faktor nonekonomi meliputi, lembaga-lembaga sosial, keadaan politik dan institusional.
            Kemudian dalam perspektif Islam pertumbuhan dan pembangunan ekonomi lebih ditekankan pada faktor sumber daya alam dan perilaku manusia. Dengan pembangunan sumber daya insani yang bermoral dan berpendidikan, dan pembagian harta kekayaan dari yang kaya ke yang miskin dengan mengeluarkan ZIS, maka pertumbuhan dan pembangunan ekonomi akan berjalan sesuai dengan apa yang disyariatkan oleh agama, dan tercipta masyarakat yang adil dan sejahtera.


DAFTAR PUSTAKA

Sukwiaty, Sudirman Jamal, Slamet Sukamto, 2006. Ekonomi, Jakarta: Yudhistira Ghalia    Indonesia
Supadie, Didiek Ahmad. 2013. Sistem Lembaga Keuangan Ekonomi Syariah dalam          Pemberdayaan Ekonomi Rakyat. Semarang: Pustaka Rizki Putra

3 komentar:




  1. Saya selalu berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan peminjam yang meminjamkan uang tanpa membayar terlebih dahulu.

    Jika Anda mencari pinjaman, perusahaan ini adalah semua yang Anda butuhkan. setiap perusahaan yang meminta Anda untuk biaya pendaftaran lari dari mereka.

    saya menggunakan waktu ini untuk memperingatkan semua rekan saya INDONESIANS. yang telah terjadi di sekitar mencari pinjaman, Anda hanya harus berhati-hati. satu-satunya tempat dan perusahaan yang dapat menawarkan pinjaman Anda adalah SUZAN INVESTMENT COMPANY. Saya mendapat pinjaman saya dari mereka. Mereka adalah satu-satunya pemberi pinjaman yang sah di internet. Lainnya semua pembohong, saya menghabiskan hampir Rp15 juta di tangan pemberi pinjaman palsu.

    Pembayaran yang fleksibel,
    Suku bunga rendah,
    Layanan berkualitas,
    Komisi Tinggi jika Anda memperkenalkan pelanggan

    Hubungi perusahaan: (Suzaninvestment@gmail.com)

    Email pribadi saya: (Ammisha1213@gmail.com)

    BalasHapus
  2. Merit Casino Review, Bonuses, and Promotions | xn--o80b910a26eepc81il5g.online
    Merit kadangpintar Casino is deccasino a top-rated online casino that you can trust. 메리트 카지노 쿠폰 Find out everything you need to know about the games, bonuses, and promotions offered by the

    BalasHapus
  3. Bet365 Casino & Promos 2021 - JTM Hub
    Full list of Bet365 Casino & Promos · Up to £100 in Bet Credits for new customers at bet365. 바카라 사이트 Min deposit 출장안마 £5. Bet Credits available for use upon settlement of kadangpintar bets to ventureberg.com/ value https://septcasino.com/review/merit-casino/ of

    BalasHapus