PERTUMBUHAN
DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
DALAM
PERSPEKTIF EKONOMI KONVENSIONAL
DENGAN
EKONOMI ISLAM
A. PENDAHULUAN
Berdasarkan dari segi taraf hidup
masyarakat, negara di dunia dibedakan menjadi dua, yaitu Negara Maju dan Negara
berkembang. Corak dan pola di kedua golongan negara tersebut tentu berbeda dan
memerlukan pendekatan yang berbeda dalam menganalisa persoalan yang dihadapi
dan kebijakan yang diperlukan untuk mengatasinya. Sebagian besar negara
berkembang, termasuk Indonesia, walaupun telah hampir enam dekade, isu-isu
mengenai pembangunannya tidak banyak mengalami perubahan. Ada dua hal yang
sering menjadi tolok ukur terhadap keberhasilan suatu negara, yakni pertumbuhan
ekonomi dan pembangunan ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan
sebagai proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara
berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu.
Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas
produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan
nasional.
Simon Kuznet mendefinisikan
pertumbuhan ekonomi negara ialah sebagai kemampuan negara itu untuk menyediakan
barang-barang ekonomi yang terus meningkat bagi penduduknya. Pertumbuhan
kemampuan ini didasarkan pada kemajuan teknologi dan kelembagaan serta
penyesuaian ideologi yang dibutuhkannya. Perekonomian dikatakan mengalami
pertumbuhan apabila jumlah balas jasa riil terhadap penggunaan faktor-faktor
produksi pada tahun tertentu lebih besar dari tahun sebelumnya.
Sementara itu pembangunan ekonomi
diartikan sebagai serangkaian usaha dalam suatu perekonomian untuk mengembangkan kegiatan ekonominya sehingga infrastruktur
lebih banyak tersedia, perusahaan semakin banyak dan semakin berkembang, taraf
pendidikan semakin tinggi dan tekhnologi semakin meningkat. Implikasi dari
perkembangan ini ialah diharapkan kesempatan kerja bertambah, tingkat
pendapatan meningkat, dan kemakmuran masyarakat menjadi semakin tinggi.
Ilmu Ekonomi pembangunan saat ini
mengalami krisis dan re-evaluasi. Banyak ekonom dan perencana pembangunan yang
skeptis tentang pendekatan utuh ilmu ekonomi pembangunan kontemporer. Menurut
Kursyid Ahmad, sebagian
mereka berpendapat bahwa teori yang didapat dari pengalaman pembangunan barat
kemudian diterapkan di negara-negara berkembang, jelas tidak sesuai dan merusak
masa depan pembangunan itu sendiri. Dari paparan tersebut dapat ditarik
kesimpulan bahwa ilmu ekonomi pembangunan barat sama sekali tidak relevan dan
tidak memenuhi syarat untuk diterapkan di negara-negara Islam. Karena itu
prinsip-prinsip teori ini harus ditinjau kembali, dan harus dilakukan untuk
mengobati penyakit-penyakit yang sudah ditularkan kepada negara-negara Islam.
Pada akhirnya, kita memerlukan suatu
konsep pembangunan ekonomi yang tidak hanya mampu merealisasikan
sasaran-sasaran yang ingin dicapai dalam suatu pembangunan ekonomi secara
tepat, teruji dan bisa diterapkan oleh semua negara-negara di belahan bumi ini,
tetapi juga yang terpenting adalah kemampuan konsep tersebut meminimalisasir
atau bahkan menghilangkan segala negative effect pembangunan yang dilakukan.
Konsep tersebut juga harus mampu memperhatikan sisi kemanusiaan tanpa melupakan
aspek moral.
PEMBAHASAN
A.
Perbedaan Pertumbuhan Ekonomi dengan Pembangunan Ekonomi
Seperti yang telah dijelaskan di Bab
Pendahuluan, pertumbuhan Ekonomi dengan Pembangunan Ekonomi memiliki perbedaan.
Secara tradisional pertumbuhan memiliki peningkatan terus-menerus pada Gross
Domestic Product atau Produk Domestik Bruto suatu negara. Untuk daerah, makna
pertumbuhan yang tradisional difokuskan pada peningkatan Produk Domestik
Regional Bruto suatu provinsi, kabupaten atau kota.
Menurut beberapa ahli definisi
pertumbuhan ekonomi adalah sebagai berikut :
1. Menurut pandangan para
ekonom klasik dan para ekonom neoklasik
Pada dasarnya ada empat faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi yaitu, a)
jumlah penduduk, b) Jumlah stok barang modal, c) Luas tanah dan kekayaan alam, d) Tingkat teknologi yang
digunakan.
Suatu perekonomian dikatakan
mengalami pertumbuhan atau berkembang apabila tingkat
kegiatan ekonominya lebih tinggi daripada apa yang dicapai pada masa sebelumnya. (Mudrajad Kuncoro, “Otonomi dan Pembangunan Daerah :
Reformasi, Perencanaan, Strategi, dan Peluang
“, Penerbit Erlangga, Jakarta, 2004.)
2.
Prof. Simon Kuznet, mendefinisikan pertumbuhan ekonomi sebagai kenaikan
jangka panjang dalam kemampuan suatu negara untuk menyediakan semakin banyak
jenis barang-barang ekonomi kepada penduduknya, kemampuan ini tumbuh sesuai
dengan kemajuan teknologinya dan penyesuaian kelembagaan dan ideologis yang
diperlukan. (M.L Jinghan, Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan,
edisi 3, Rajawali Press, Jakarta)
3.
M.P. Todaro mendefinisikan pertumbuhan ekonomi sebagai suatu proses yang
mantap dimana kapasitas produksi dari suatu perekonomian meningkat sepanjang
waktu untuk menghasilkan tingkat pendapatan nasional yang semakin besar. (M.P.
Todaro, Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga, edisi 4, Penerbit Erlangga,
Jakarta)
4. Sadono Sukirno berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan perubahan
tingkat kegiatan ekonomi yang berlaku dari tahun ke tahun. Sehingga untuk
mengetahuinya dilakukan perbandingan pendapatan nasional dari tahun ke tahun. (Sadono
Sukirno, Ekonomi Pembangunan, Penerbit FEUI, 1985)
Terdapat tiga komponen pokok dalam
definisi Pertumbuhan Ekonomi, yaitu :
1. Kenaikan output secara
berkesinambungan adalah manifestasi dari pertumbuhan ekonomi sedangkan
kemampuan menyediakan berbagai jenis barang merupakan tanda kematangan ekonomi
(economic maturity) pada negara bersangkutan
2. Perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang berkesinambungan dimana pemerintah berperan
dalam investasi bidang pendidikan.
3. Mewujudkan potensi
pertumbuhan yang terkandung dalam kemajuan teknologi dilakukan penyesuaian
kelembagaan, sikap dan ideologi. Sehingga secara sosial dan ekonomi terjadi
pertumbuhan yang sering.
Menurut Todarro, pembangunan ekonomi
diartikan sebagai suatu proses multidimensional. Pembangunan ekonomi melibatkan
perubahan-perubahan besar dalam struktur sosial, sikap-sikap mental yang sudah
terbiasa, dan lembaga-lembaga nasional. Termasuk juga percepatan pertumbuhan
ekonomi serta pengurangan dan pemberantasan kemiskinan absolut.
Pertumbuhan dan pembangunan ekonomi
merupakan dua hal yang sangat erat kaitannya dan saling mempengaruhi.
Pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi, sebaliknya pertumbuhan
ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi.
Menurut Simon Kuznets, berdasarkan
pengamatannya di negara-negara maju, ia menyimpulkan bahwa setiap proses
pembangunan ekonomi terdapat tiga tanda, yaitu :
1. Produksi terus-menerus
mengalami peningkatan
2. Teknologi yang terus
berkembang
3. Agar perkembangan ekonomi
itu menjadi unsur yang tidak lepas dari pertumbuhan teknologi, dibutuhkan
penyesuaian kelembagaan ideologi dan sikap hidup
Prof.Dr.Sumitro Djojohadikusumo
menyatakan pembangunan ekonomi adalah usaha memperbesar pendapatan per kapita
dan menaikkan produktivitas per kapita dengan cara menambah modal dan keahlian.
Pembangunan ekonomi mengandung arti perubahan struktural, sebab, bermaksud
untuk memperluas dasar ekonomi dan lapangan kehidupan.
Dari definisi di atas, dapat
disimpulkan bahwa pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan dalam
pendapatan total dan pendapatan per kapita dengan menghitung adanya pertambahan
penduduk disertai adanya perubahan fundamental dalam struktur ekonomi.
Dari definisi di atas, dapat
disimpulkan bahwa pembangunan ekonomi lebih bersifat kualitatif, bukan hanya
pertambahan produksi, tetapi juga terdapat perubahan dalam struktur produksi
dan alokasi input pada berbagai sektor perekonomian, seperti dalam lembaga,
pengetahuan dan teknik.
Dari pengertian tersebut, terkandung
empat unsur penting pembangunan ekonomi :
1. Pembangunan ekonomi
mengandung suatu proses perubahan yang terus-menerus
2. Pembangunan ekonomi
mengakibatkan perubahan sosial
3. Pembangunan ekonomi
berupaya meningkatkan GNP per kapita
4. Pembangunan ekonomi
berlangsung dalam jangka waktu yang panjang.
Sementara itu pertumbuhan ekonmi
lebih bersifat kuantitatif, yaitu adanya
kenaikan dalam standar pendapatan dan tingkat output produksi yang dihasilkan.
B. Faktor-faktor yang mempengaruhi
Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan
pembangunan ekonomi terbagi menjadi dua, yaitu faktor ekonomi dan faktor
nonekonomi.
a)
Faktor Ekonomi
Faktor
ekonomi mencakup sumber-sumber ekonomi dalam arti luas.
1)
Sumber Daya Alam
Sebagian
besar negara berkembang bertumpu kepada sumber daya alam dalam melaksanakan proses pembangunannya. Namun
demikian, sumber daya alam saja tidak
menjamin keberhasilan proses pembanguan ekonomi, apabila tidak didukung oleh kemampuan sumber daya manusianya
dalam mengelola sumber daya alam yang
tersedia. Sumber daya alam yang dimaksud dinataranya kesuburan tanah, kekayaan mineral, tambang, kekayaan hasil
hutan dan kekayaan laut.
2)
Sumber Daya Manusia
SDM
sangat menentukan keberhasilan pembangunan. cepat lambatnya proses pembangunan tergantung kepada sejauh
mana sumber daya manusianya selaku subjek
pembangunan memiliki kompetensi yang memadai untuk melaksanakan proses pembangunan. Jumlah penduduk
yang besar merupakan pasar potensial untuk
memasarkan hasil-hasil produksi dan kualitas penduduk tinggi memungkinkan tingginya produktivitas.
3)
Sumber Daya Modal
Dengan
memiliki modal, sumber-sumber ekonomi yang potensial dapat diubah menjadi sumber daya ekonomi riil.
Pembentukan modal dan investasi ditujukkan untuk
menggali dan mengolah kekayaan. Sumber daya modal yang berupa barang-barang modal sangat penting bagi
perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi,
karena selain memperlancar proses pembangunan tetapi juga dapat meningkatkan produktivitas.
4)
Faktor Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi
Perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat mendorong adanya percepatan proses pembangunan,
pergantian pola kerja yang semula menggunakan
tangan manusia digantikan oleh mesin-mesin canggih berdampak kepada aspek efisiensi, kualitas dan
kuantitas serangkaian aktivitas pembangunan ekonomi
yang dilakukan dan pada akhirnya berakibat pada percepatan laju pertumbuhan perekonomian.
5)
Faktor Budaya
Faktor
budaya memberikan dampak tersendiri terhadap pembangunan ekonomi yang dilakukan, faktor ini dapat berfungsi
sebagai pembangkit atau pendorong proses
pembangunan tetapi dapat juga menjadi penghambat pembangunan. Budaya yang dapat mendorong pembangunan
diantaranya sikap kerja keras dan kerja cerdas,
jujur, ulet dan sebagainya. Adapun budaya yang dapat menghambat proses pembangunan diantaranya sikap
anarkis, egois, boros, KKN, dan sebagainya.
b) Faktor
Nonekonomi
Faktor-faktor nonekonomi antara lain lembaga-lembaga
sosial, keadaan politik dan institusional.
Ketidakstabilan poltik akan menghambat kemajuan ekonomi. Struktur politik dan
administrasi yang lemah juga merupakan faktor penghambat pembangunan ekonomi. Sebaliknya,
administrasi yang kuat, efisien dan tidak korup merupakan faktor yang penting bagi pembangunan ekonomi.
C. Pertumbuhan dan Pembangunan dalam
Perspektif Syariah
Dalam ekonomi sekuler, pembangunan ekonomi mengacu pada
suatu proses dimana rakyat suatu negara atau daerah memanfaatkan sumber daya
yang tersedia untuk menghasilkan kenaikan produksi barang dan jasa perkapita
secara terus menerus. Menurut W.A. Lewis Pertumbuhan terjadi jika output
meningkat perjam kerjanya. Jadi pembangunan ekonomi dinyatakan sebagai kenaikan
pendapatan perkapita bangsa dalam suatu masa tertentu. Pertumbuhan ekonomi
mengukur kapasitas ekonomi dalam menaikkan suplai barang dan jasa tanpa
perubahan biaya keuangan dan biaya sebenarnya. Olehnya itu ekonomi sekuler
menentukan kemajuan ekonomi dengan tiga ukuran, yaitu :
Pertama, Pendapatan per kapitanya harus agak tinggi
Kedua, Pendapatan perkapitanya senantiasa naik
Ketiga, Kecenderungan kenaikan pendapatan perkapita harus terus
menerus dan mandiri.
Konsep
Islam tentang pembangunan ekonomi lebih luas dari konsep ekonomi sekuler dengan
cakupan dimensi yang multidimensional meliputi aspek material dan spiritual
yang dikenal dengan “Tazkiyah Nafs” (penyucian jiwa) sebagaimana firman Allah
SWT QS. Asy-Syams, 91: 7-10. “Demi jiwa beserta penyempurnaannya(7). Maka
Dia (Allah) mengilhamkan kepadanya kedurhakaan dan ketakwaannya(8).
Sesungguhnya berbahagialah orang yang mensucikan dirinya(9). Sungguh merugi
orang yang mengotorinya(10).”
Kemudian
pola ideal
keyakinan Islam berupa motivasi yang mendorong seseorang untuk bekerja dan
mempengaruhi pola-pola aktual perilaku Islam, dalam memanfaatkan sumber-sumber
daya daya dari Allah secara efisien (QS. Al-Jumu’ah, 62:10). Rasulullah
bersabda, “Bahwa tidak ada yang lebih baik dari pada makanan yang dihasilkan
oleh tangan sendiri.” (HR. Bukhari)
D. Syarat Pertumbuhan dan Islam
sebagai Faktor Pembangunan
Prasyarat
pertumbuhan ekonomi yang paling penting dalam pembangunan ekonomi adalah, pertama sumber daya alam dan kedua perilaku manusia. Menurut Prof.
Lewis, pertumbuhan output perkapita disatu pihak tergantung pada sumber daya
alam yang tersedia dan pihak lain pada perilaku manusia. Hal ini dapat dilihat
pada negara-negara dengan sumber daya alam yang sama menunjukkan kemampuan
perkembangan yang tidak sama, hal ini merupakan tantangan yang dapat diterima
atau ditolak oleh pemikiran manusia. Seperti negara Australia, swiss, Belanda,
Liberia, Argentina. Sebagai negara mereka memiliki lahan 1 ha berbanding 0,1 ha
per kapita menjadi negara yang cukup maju baik pertanian maupun industrinya.
Sebaliknya, Negara-negara Timur Tengah mempunyai sumber minyak yang
menakjubkan, tetapi masih merupakan tergolong negara yang belum maju. Kemudian
di Indonesia, sebagai negara kepulauan terbesar, sumber daya alam yang
melimpah, dan sebagai negara agraris, sejatinya Indonesia dapat menjadi negara
maju. Namun, hingga saat ini Indonesia masih tetap menjadi negara berkembang
dengan problem-problem nya yang hingga saat ini masih sulit diatasi. Dari
analisis ini telah terbukti bahwa perilaku manusia merupakan pencerminan
keinginan untuk pertumbuhan, memainkan peranan yang sangat penting dalam
menentukan pembangunan ekonomi.
Pembentukan
perilaku manusia merupakan suatu tantangan yang berat termasuk dinegara-negara
berkembang. Permasalahan ekonomi, sosial dan politik juga tidak bisa dipisahkan
dari masalah pembentukan karakter manusia. Sekarang ini negara-negara Islam
dalam posisi yang lebih baik untuk melakukan usaha pembangunan ekonomi yang
lebih besar. Hal ini disebabkan karena dua hal :
1)
Banyaknya sumber daya
alam yang telah ditemukan yang sebelumnya belum termanfaatkan
2)
Nilai-nilai Islam
dapat digunakan untuk menyesuaikan sosio-ekonomi dan sosio-politik dalam
membentuk perilaku manusia.
Olehnya
dalam Islam itu ada beberapa hal yang perlu dilakukan dalam menyiapkan perilaku
manusia sebagai agen pembangunan. Pertama
membentuk karakter manusia yang seimbang, seimbang antara materi dan
spiritual, pribadi dengan sosial, jasmani dan rohani, intelektual dan
emosional. Kedua, membentuk pribadi
yang memiliki produktivitas dengan keseimbangan antara prestasi dan reward. Ketiga, pemanfaatan sumber daya secara
optimal dengan tetap menjaga keseimbangan dan kelestarian sumber daya alam.
Sebagaimana firman Allah SWT Q.S. Hud 11: 61. “...Dia Telah menciptakan kamu
dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya...”
Dalam rangka menunjang kesuksesan misi manusia tersebut,
Allah memberikan petunjuk kepada manusia lewat utusan-utusan-Nya dari waktu ke
waktu samapi dengan utusan yang terakhir Rasulullah Muhammad SAW , dengan
membawa agama Islam yang sempurna. Predikat sempurna bagi agama Islam bukan
merupakan klaim dari pemeluk agama itu sendiri melainkan dengan terang dan
gamblang diproklamirkan oleh Tuhan sendiri melalui wahyu yang terakhir yaitu
Q.S. Al-Maidah 5:3. “...pada hari ini Telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu,
dan Telah Ku-Cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi
agama bagimu...”
Selain itu upaya-upaya yang perlu dilakukan untuk mendorong
pertumbuhan dan pengembangan pembangunan ekonomi antara lain:
1.
Pembangunan sumber
daya insani merupakan tujuan pertama dari kebijakan pembangunan. Dengan
demikian, harus diupayakan membangkitkan sikap dan apresiasi yang benar,
pengembangan watak dan kepribadian, pendidikan dan latihan yang menghasilkan
keterampilan, pengembangann ilmu dan riset serta peningkatan partisipasi.
2.
Perluasan produksi
yang bermanfaat. Tujuan utamanya adalah meningkatkan jumlah produksi nasional
di satu sisi dan tercapainya pola produksi yang tepat. Produksi yang dimaksud
bukan hanya sesuatu yang dapat dibeli orang kaya saja, namun juga bermanfaat
bagi kepentingan ummat manusia secara keseluruhan. Produksi barang-barang yang
dilarang oleh Islam tidak akan diperkenankan, sedangkan yang bermanfaat untuk
ummat akan ditingkatkan. Dalam kebijakan demikian, pola investasi dan produksi
disesuaikan dengan prioritas Islam dan kebutuhan ummat. Dalam hal ini ada tiga
hal yang diprioritaskan Pertama,
Produksi dan tersedianya bahan makanan dan kebutuhan pokok dalam jumlah yang
melimpah, termasuk bahan-bahan konstruksi untuk perumahan, jalan dan kebutuhan
dasar lainnya dengan harga yang cukup murah. Kedua, Perlunya pertahanan dunia Islam di negara-negara Islam, maka
dibutuhkan peralatan persenjataan yang memadai. Ketiga, Swasembada di bidang produksi kebutuhan primer.
3.
Perbaikan kualitas hidup
dengan memberikan prioritas pada tiga hal :
·
terciptanya lapangan
kerja dengan segala penataan struktural, teknologi, investasi, dan pendidikan.
·
sistem keamanan
nasional yang luas dan efektif yang menjamin kebutuhan dasar masyarakat. Dalam
hal ini zakat harus dijadikan sebagi instrumen utama.
·
Pembagian kekayaan dan
pendapatan dan merata. Harus ada kebijakan pendapatan yang mampu mengontrol
tingkat pendapatan yang terendah (UMR), mengurangi konsentrasi ketimpangan
dalam masyarakat. Salah satu indikator tampilan pembangunan adalah berkurangnya
tingkat perbedaan pendapatan masyarakat. Karena itu sistem perpajakan harus
diatur sebaik-baiknya.
4.
Pembangunan yang
berimbang, yakni harmonisasi antar daerah yang berbeda dalam satu negara dan
antar sektor ekonomi. Desentralisasi ekonomi dan pembangunan semesta yang
tepat, bukan saja merupakan tuntutan keadilan tetapi juga diperlukan untuk
kemajuan yang maksimum. Salah satu tujuan pembangunan adalah melalui
desentralisasi, maka pemerintah daerah perlu diberikan keleluasaan untuk
mengembangkan daerahnya sendiri dengan meningkatkan peran serta masyarakat.
Dengan terus melakukan check and balances serta bimbingan dan pengawasan yang
kuat, akan membentuk daerah itu menjadi agen pembangunan yang serba guna.
Tujuan perencanaan pembangunan yang komprehensif akan sulit dicapai bilamana
kita tidak mampu mengembangkan desentralisasi kekuasaan dan pengawasan yang
lebih efisien serta mengurangi birokratisasi masyarakat. Dalam konteks ini,
maka perusahaan-perusahaan swasta kecil dan menengah harus digalakkan dan
dikembangkan. Para penguasa daerah harus menciptakan iklim lingkungan yang
tepat dan kondusif yang memungkinkan tumbuh dan berkembangnya
perusahaan-perusahaan tersebut. Perusahaan juga harus didorong agar dapat
meningkatkan investasi yang lebih besar lagi. Mereka juga diarahkan agar
menjadi organisasi bisnis yang maju. Mereka itulah yang menjadi instrumen
pembangunan ekonomi yang sarat nilai serta membagi rata tingkat pendapatan
kepada seluruh masayarakat.
5.
Teknologi baru, yaitu
berkembangnya teknologi tepat guna yang sesuai dengan kondisi, kebutuhan,
aspirasi negara-negara, khususnya negara-negara muslim. Proses pembangunan yang
mandiri hanya dapat terwujud jika negara tersebut sudah bebas dari ”bantuan”
asing serta mampu menguasai teknologi yang berkembang dalam lingkungan sosial
dan alam yang bebeda, teknologi itu selanjutnya akan diadaptasikan dengan
kreatifitas sendiri. Karena itu, perlu ada riset yang intensif dan luas.
6.
Berkurangnya
ketergantungan pada dunia luar dan dengan semakin menyatunya kerjasama yang
solid sesama negara-negara Muslim. Adalah tugas ummat sebagai khalifah, bahwa
ketergantungan pada dunia non-Islam dalam semua segi harus diubah menjadi
kemandirian ekonomi. Harga diri negara-negara muslim harus dibangun kembali dan
pembangunan kekuatan serta kekuasaan harus diwujudkan secara bertahap.
Ketahanan dan kemerdekaan dunia Islam serta kedamaian dan kesejahteraan ummat
manusia merupakan tujuan utama yang harus mewarnai dalam perencanaan
pembangunan. Karena itu perlu ada perubahan mendasar dalam isi dan pola
perencanaan pembangunan kita.
PENUTUP
Laju
pertumbuhan dan perkembangan Ekonomi ditentukan oleh faktor ekonomi dan
non-ekonomi. Faktor ekonomi meliputi, 1) Sumber Daya Alam, 2) Sumber Daya
Manusia, 3) Sumber Daya Modal, 4) IPTEK, dan 5) Faktor Budaya. Sementara
itu faktor nonekonomi meliputi, lembaga-lembaga sosial, keadaan politik dan
institusional.
Kemudian dalam perspektif Islam pertumbuhan dan pembangunan
ekonomi lebih ditekankan pada faktor sumber daya alam dan perilaku manusia.
Dengan pembangunan sumber daya insani yang bermoral dan berpendidikan, dan
pembagian harta kekayaan dari yang kaya ke yang miskin dengan mengeluarkan ZIS,
maka pertumbuhan dan pembangunan ekonomi akan berjalan sesuai dengan apa yang
disyariatkan oleh agama, dan tercipta masyarakat yang adil dan sejahtera.
DAFTAR PUSTAKA
Sukwiaty, Sudirman Jamal, Slamet
Sukamto, 2006. Ekonomi, Jakarta: Yudhistira Ghalia Indonesia
Supadie, Didiek Ahmad. 2013. Sistem
Lembaga Keuangan Ekonomi Syariah dalam Pemberdayaan
Ekonomi Rakyat. Semarang: Pustaka Rizki Putra
BalasHapusSaya selalu berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan peminjam yang meminjamkan uang tanpa membayar terlebih dahulu.
Jika Anda mencari pinjaman, perusahaan ini adalah semua yang Anda butuhkan. setiap perusahaan yang meminta Anda untuk biaya pendaftaran lari dari mereka.
saya menggunakan waktu ini untuk memperingatkan semua rekan saya INDONESIANS. yang telah terjadi di sekitar mencari pinjaman, Anda hanya harus berhati-hati. satu-satunya tempat dan perusahaan yang dapat menawarkan pinjaman Anda adalah SUZAN INVESTMENT COMPANY. Saya mendapat pinjaman saya dari mereka. Mereka adalah satu-satunya pemberi pinjaman yang sah di internet. Lainnya semua pembohong, saya menghabiskan hampir Rp15 juta di tangan pemberi pinjaman palsu.
Pembayaran yang fleksibel,
Suku bunga rendah,
Layanan berkualitas,
Komisi Tinggi jika Anda memperkenalkan pelanggan
Hubungi perusahaan: (Suzaninvestment@gmail.com)
Email pribadi saya: (Ammisha1213@gmail.com)
Merit Casino Review, Bonuses, and Promotions | xn--o80b910a26eepc81il5g.online
BalasHapusMerit kadangpintar Casino is deccasino a top-rated online casino that you can trust. 메리트 카지노 쿠폰 Find out everything you need to know about the games, bonuses, and promotions offered by the
Bet365 Casino & Promos 2021 - JTM Hub
BalasHapusFull list of Bet365 Casino & Promos · Up to £100 in Bet Credits for new customers at bet365. 바카라 사이트 Min deposit 출장안마 £5. Bet Credits available for use upon settlement of kadangpintar bets to ventureberg.com/ value https://septcasino.com/review/merit-casino/ of